Sabtu, 26 Maret 2016

NU: peran dalam membangun Jepara




        Seluk beluk kehidupan dikota Jepara tak dapat dipungkiri bahwa selama ini agama menjadi salah satu elemen penting dalam memajukan kota ini. Jepara yang telah berdiri selama lebih dari 6 abad ini telah melakukan berbagai perubahan keberbagai dekade dengan berpegang teguh pada agama dan kesatuan keyakinan sebagai tonggaknya. Meyakini bahwa suatu perkara hanya akan mampu terjadi dengan adanya kehendak dari Tuhan. Apalagi mayoritas agama dikota Jepara ini adalah agama islam yang mengakui sepenuhnya bahwa Tuhan itu Esa.
         Sesuai dengan pedoman masyarakat Jepara (sesanti) yang berbunyi “Trus Karya Tataning Bumi” jelas sekali menggambarkan bahwa kota Jepara berdiri untuk terus berkarya membangun bumi serta kekayaan alam potensial yang ada di kota Jepara. Namun diakui atau tidak, kemajuan yang dialami kota Jepara tidak bisa lepas dari peran agama islam serta ormas-ormasnya. Banyaknya kegiatan sosial keagamaan yang telah dilaksanakan parapenegak agama untuk memberikan wawasan lebih terhadap masyarakat menjadi pendorong secara tidak langsung perkembangan agama dan kegiatan di Jepara. Apalagi ormas islam yang paling mendominasi Jepara adalah NU (Nahdhotul ULama’). Ormas islam yang sangat menghargai ketetapan pemerintah.
        Semenjak NU berdiri diJepara, NU turut andil dalam membangun kota Jepara melalui bekal moral yang diasah dan dikembangkan oleh tuntunan agama. Dan dengan adanya penanaman moral yang diterapkan kepada warga Jepara, sedikit demi sedikit warga Jepara mampu melihat kancah kehidupan dari segi positif dalam menghadari problematika kehidupan. Jepara mulai berkembang seiring dengan perkembangan NU dikota ukir. Dibuktikan dengan berdirinya UNISNU baru-baru ini.  Universitas islam pertama dikota Jepara yang berlandaskan asas Nahdhotul Ulama’. Mencerdaskan generasi muda Jepara sekaligus menanamkan budi pekrti luhur yang menghormati budaya bangsa tanpa melakukan sistem diskriminasi terhadap pihak non-mayoritas. Perilaku yang telah dicontohkan sejak zaman Nabi Muhammad, perilaku beliau saat  memimpin kota Madinah. Meskipun agama di Madinah mayoritas islam, tapi Rasulullah tetap menghormati warganya yang beragama Yahudi dan Nasrani. Tidak lantas menghukum dan membnuh orang kafir selama mereka bersedia saling menghargai terhadap umat islam.
          Perjuangan NU dalam membangun Jepara meliputi berbagai bidang kehidupan yang antara lain adalah sebagai berikut:
1.Dalam bidang pendidikan, NU telah melakukan banyak pengembangan. Terbukti bahwa NU semakin banyak melakukan pembangunan madrasah diniyah, TPQ, serta pondok pesantren. Bahkan, NU sudah banyak tersebar di sekolah- sekolah islam dan swasta  Agar para generasi penerus NU cerdas dalam hal keagamaan. Warga NU pun banyak    melakukan pengembangan dan penelitian guna meningkatkan kualitas pendidikan islam serta memecahkan problematika kehidupan agama dengan melukan ijma', qiyas serta mukhtamar.
2.Dalam bidang dakwah, warga NU jelas dilakukan melalui rutinitas tahunan seperti rolasan, maulid nabi, dan penagajian. Sebagai langkah dalam melanjutkan perjuangan rasulullah untuk menyampaikan syari'ah islam secara luas.
3.Dalam bidang sosial budaya, NU melakukan hubungan harmonis antar sesama. Tak pernah membedakan antar budaya lain, serta mempertahankan buadaya lama yang masih baik tanpa meninggalkan budaya baru yang juga baik. NU mempertahankan moral asli warga Jepara agar tiadak bertentangan dengan ilmu agama. Seperti semboyannya yang berbunyi"Al-muhafadhotu alal qodhimis Sholihi, wal ahdu bil jadidil aslahi" yang artinya "mempertahankan budaya lama yang masih baik, dan mengambil budaya baru yang lebih baik".
         NU menaungi berbagai jenjang pendidikan islam di Jepara. Seperti sekolah madrasah, sekolah diniyah, TPQ, sampai pondok pesantren dengan memprioritaskan landasan agama. Apresiasi yang sangat sesuai dilakukan, mengingat kota Jepara hampir bisa disebut sebagai kota santri. Setidaknya, karakter warga Jepara dipertahankan NU melalui dedikasi religi yang tepat. Mungkin suatu ketika ormas NU dapat memberikan kemajuan terhadap pendidikan non formal dengan bekerja sama dengan Negara agar bukan hanya siswa dengan jenjang pendidikan yang tinggi saja yang mampu bersaing dengan dunia luar, namun santri yang hanya berbekal pendidikan agama yang tinggipun dapat bersaing dengan dunia luar, atau ijazah kelulusannya dapat digunakn untuk bersaing dengan sekolah formal. Karna banyak santri yang berkecil hati bahwa ilmu yang didapatkannya selama ini tak akan menjamin masa depannya,melainkan hanya mampu menjadi bekal pribadi saja meski berapa banyakpun ilmu yang dimilikinya. menyadari bahwa jenjang yang dipilih bukanlah jenjang formal seperti sekolahan. Padahal tidak selamanya santri itu tak mengenal teknologi. Sudah banyak pesantren berbasis modern yang dikembangkan oleh pengasuhnya. Yang mengajarkan agama sekaligus teknologi terhadap santri santrinya. Bahkan tak jarang pula bahwa santri lebih cerdas dari orang luar mengenai segala bidang.
        Maka jelaslah sudah bahwa Jepara berjalan beriringan dengan NU dalam memajuaknn berbagai kehidupan di Jepara, meskipun NU tak lagi terjun secara langsung dalam bidang politik, tapi NU mendukung penuh setiap keputusan Negara asalkan tak melanggar norma agama. Bahkan NU selalu mengajarkan umatnya untuk selalu patuh terhadap setiap keputusan pemerintah. NU tak pernah bertentangan dengan adat istiadat yang berlaku di Indonesia. Maka,NU ada untuk membangun bangsa dan Negara.


    

0 komentar:

Posting Komentar